Contoh Aplikasi Bahasa Assembly
Disini saya akan membagikan postingan tentang membuat sebuah aplikasi penjumlahan dengan bahasa rakitan atau lebih dikenal dengan bahasa Assembly, mungkin dari sahabat semua sudah tidak asing lagi dengan aplikasi seperti ini, langsung saja kita bahas bersama sama.
Tabel diatas menunjukkan prosedur main membuat pemanggiln prosedur FAR terhadap subrutin dalam segmen berbeda. Deklarasi FAR harus ditambahkan sesudah nama subrutin 1 dan operator FAR PTR ditambahkan pada intruksi call pada saat memanggil. Pada akhir subruti 1, assembler akan membuat intruksi mesin khusus RETF. Intruksi ini berfungsi untuk mengembalikan eksekusi kepada pemanggilnya. Waktu eksekusi untuk prosedur FAR lebih lambat dari pada prosedur NEAR karena adnya penambahan proses push dan pop untuk nilai segmennya ( CS ).
Interrupt perangkat keras adalah sinyal yang dikirim perangakat keras sistem yang memerlukan respons segera dari CPU. Interrupt perangkat keras ini dihasilkan oleh chip khusus, controlle interrupt, yang memberi sinyal pada CPU untuk menangguhkan eksekusi program yang sedang dieksekusi dan memproses intrrupt. Contoh sederhana interrupt perangkat keras adalah akses input dari keyboard. Pada saat salah satu kunci (key) ditekan maka CPU akan menangguhkan program yang sedang dieksekusi dan mengalikannya untuk mengeksekusi rutin BIOS yang membaca karakter dari port input keyboard dan menyimpannya dalam buffer memori. CPU dapat melanjutkan mengeksekusi intruksi yang tertunda setelah proses interrupt selesai.
Interrupt perangkat lunak adalah proses pemanggilan salah satu rutin layanan interrup BIOS atau DOS. Interrupt jenis ini sebenarnya interrupt tiruan, bukan interrupt sesungguhnya. Istilah interrupt masih digunakan karena proses yang terjadi mirip dengan interrupt pada perangkat keras. Interrupt perangkat lunak menyediakan menyediaan akses untuk menangani proses I/O secara rinci. Intruksi interrupt ditandai dengan intruksi INT ( kependekan dari interrupt ). Intruksi INT meminta layanan dari sistem operasi, biasanya untuk I/O.
Layanan ini adalah program kecil yang berlokasi di dalam BIOS dan bagian resident DOS.
Untuk belajar mikrokontroler setidaknya harus mengetahui tentang input dan output pada mikrokontroler. Pada artikel ini saya akan sedikit membahas mengenai penggunaan port pada mikrokontroler AVR untuk membuat aplikasi sederhana yaitu menyalakan pin pada port mikrokontroler dan memberikan masukan ke pin mikrokontroler.
Untuk latihan saya akan menggunakan mikrokontroler AVR ATMega 8535. Sebenarnya selain tipe tersebut dapat pula menggunakan tipe ATMega 16 / 32 karena konfigurasi pin pada mikrokontroler tersebut sama hanya saja kapasitas memory flash berbeda, sedangkan pada programnya cukup mengganti header saja yang semula bertuliskan 'mega8535' menjadi 'mega16' atau 'mega32'. Pada mikrokontroler tersebut untuk membuat fungsi keluaran atau masukan pada masing masing port terlebih dahulu harus melakukan setting pada register tiap port yaitu DDRA untuk PORTA, DDRB untuk PORTB dan seterusnya. Register pada DDR tersebut menentukan fungsi pada tiap port dan pin sebagai masukan atau keluaran. Untuk masukan kita bisa memerikan logika 0 dan untuk keluaran logika 1 pada DDR tersebut. Misal akan membuat fungsi PORTA sebagai masukan dan PORTB sebagai keluaran maka kita beri nilai saja DDRA=0x00; dan DDRB=0xFF; atau dalam biner dituliskan DDRA=0b00000000; dan pada DDRB0b11111111.
Apabila ada suatu pertanyaan, 'Mungkin tidak membuat masukan dan keluaran dalam satu PORT?' Jawabnya mungkin saja, buatlah nilai DDR tersebut bervariasi misal DDRA=0b00001111; artinya fungsi PORTA pada pin 0 sampai 3 sebagai keluaran dan pin 4 sampai 7 sebagai masukan. Parche para validar windows xp profesional. Agar memudahkan pembelajaran tentang mikrokontroler adakalanya harus mencobanya terlebih dahulu, berarti syarat utama untuk berlatih mikrokontroler harus memiliki modul sistem minimum mikrokontroler yang sudah dilengkapi dengan downloader karena bila tidak memiliki sangatlah sulit untuk melihat hasil dari program yang sudah kita buat. Namun apabila anda tidak punya bagaimana? Jangan khawatir karena sudah ada suatu aplikasi software yang dapat dilakukan untuk melakukan simulasi suatu rangkaian mikrokontroler yaitu proteus (ISIS). Kepada para pembaca mohon maaf apabila banyak source listing program, gambar dan rangkaian yang tidak dapat ditampilkan seluruhnya, karena banyaknya artikel di blog ini yang sudah banyak di copy paste tanpa menyertakan sumbernya. Ada beberapa yang sudah terdeteksi akan tetapi yang paling banyak di: jika ada pembaca yang berminat dengan salah satu artikel harap mencantumkan sumber blog ini, dan apabila memerlukan listing program atau rangkaian dapat melakukan kontak lewat email.